SENIMAN TEATER, IDEALIS BOLEH, EKONOMI KRITIS JANGAN !
SENIMAN TEATER RAWAN KRISIS KEUANGAN
![]() |
Abdul Koni |
Indramayu_ Melalui perjalanan panjang seseorang ditakdirkan memilih untuk menekuni bidang tertentu dalam hidupnya. Tulisan ini menyentuh bagi siapapun yang bekerja di bidang seni khususnya teater. Seniman pertunjukan digembleng untuk idealis mencintai perannya itu bagus, namun tidak jarang ia melupakan sisi kebutuhan finansial bagi dirinya. "Saya bertahun_tahun menjadi seniman, ya gini_gini aja" Mungkin berbeda dengan kehidupan seniman_seniman pertunujukan lainnya seperti penyanyi dangdut dan pertunjukkan seni tradisional. Seniman teater itu unik, Ia rela hidup kekurangan asal karya_karyanya dikenang. Nah, dari tulisan di atas mari kita bedah pelan_pelan.
Perencanaan Keuangan Seniman Teater.
Merencanakan keungan seniman teater sama dengan merencanakan penjualan barang dan jasa lainnya yakni ada debet dan kredit.
Debet, semua hasil pertunjukan dan karya karya dibayar kontan. Kontak kerja, sponsorship dan lain lain masuk katagori ini. Apakah cukup penghasilan dari situ? Tentu tidak! karena kehidupan akan terus berjalan. Lalu bagaimana cara agar keuangan itu tetap mengalir disaat kita tidak bekerja? Apalagi inovasi karya kita rasanya sudah mentok digilas seni pertunjukan organ dangdut yang terus digandrungi masyarakat. Seniman teater sebelas duabelas dengan perupa, susah mendapatkan tempat di hati masyarakat. Bagi seniman yang idealis ia mendapatkan kredit, namanya dicantumkan dalam karya_karya besarnya. Apakah dapat imbalan dari kredit itu? Bagi seniman luar negeri yang namanya kredit cukup ditulis saja, tidak perlu membayar apapun. contoh "credit by Michelle"
Google akan mencatat seluruh perjalanan hidup sang seniman, bila karya_karya itu menginspirasi dan berguna bagi masyarakat luas. Ini modal besar bagi sang seniman, namun sedikit sekali seniman memahami mesin pencarian ini. Nah, nama besar dan karya karya seniman yang tercatat di mesin pencarian google atau AI merupakan modal yang berbentuk kredit.
Contoh, kalau kita ketik di Google "Siapakah seniman monolog Indonesia ?" disitu pasti ada nama penulis. Apakah penulis dapat uang dari google? Tentu saja, semakin banyak orang mengakses halaman kita maka semakin banyak pula penghasilan dari adSense, apalagi tulisan itu berada di top page google.
Yang kedua sebagai seorang seniman teater harus mempunyai penghasilan dari youtube. Lakukan sekarang, jangan menunggu moment. Lakukan ! Lakukan ! Lakukan !
Apakah penulis mendapatkan penghasilan dari membuat channel youtube ? Tentu saja ! Sebagai seorang seniman, intuisi tentang hal-hal yang menarik dan menghibur bagi masyarakat pasti otak kanannya langsung bekerja. Sebagai contoh penghasilan dari channel youtube penulis
" www.youtube.com/@AdminAmatir "
Nah, selain itu seniman teater juga harus pandai membuat gambar, untuk penghasilan dari penjualan template di LYNK. Bukankah foto_foto pertunjukaan sang seniman itu pasti didokumentasikan, yuk bikin templatenya ! Untuk lebih jelasnya penulis sarankan agar mengunjungi youtube bagaimana cara kerjanya.
Demikianlah penjelasan tentang cara mendapatkan penghasilan bagi `seorang seniman teater. Kedamaian itu mendatangkan uang disaat kita tidur sekalipun. Wassallam...
Post a Comment for "SENIMAN TEATER, IDEALIS BOLEH, EKONOMI KRITIS JANGAN !"