SAT BAHASA INDONESIA KELAS XI
SAT BAHASA INDONESIA KELAS XI
![]() |
materi dramaturgi |
Berikut ini pembahasan materi drama yang ada di semester 2 kelas sebelas (XI) sebagai bahan pembelajaran.
1. Unsur Drama
a. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra dari dalam Nurgyantoro (2010:23). Unsur intrinsik ini ialah komponen yang terdapat dalam suatu drama serta bagian-bagian dalam unsur ini yang membangun suatu drama. Dan unsur-unsur atau komponen-komponen yang membangun suatu drama itu adalah judul, tema, plot, tokoh cerita dan perwatakan, konflik, latar atau setting, amanat dan bahasa.
Menurut Fatmawati (2010:12) unsur-unsur atau komponen-komponen yang membangun drama yang dikatakan sebagai unsur intrinsik ialah:
1. Judul
Judul merupakan nama suatu drama atau hal apapun dalam karya seni. Judul memiliki peranan penting yang menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama. Judul dapat menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya. Judul juga dapat dikatakan sebagai kepala karangan dari tulisan, judul juga harus mencakup seluruh isi, singkat, menarik perhatian, masuk akal serta sesuai dengan perkembangan zaman. “Mesin Tik Yang Tak Mati” ini merupakan contoh judul dari sebuah drama, karena judul merupakan cakupan yang lebih sempit.
2. Tema
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar cerita inti utama atau pokok dari seluruh tulisan yang hendak disampaikan dan bisa diuraikan. Tema juga adalah keseluruhan isi cerita yang dibuat. Tema adalah ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur intrinsik drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah di tentukan, seperti alur pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainnya. Tema tidak perlu baru, asalkan bisa bermanfaat. Tema memiliki cakupan yang lebih luas. “Tak Mati” ini merupakan contoh tema dari sebuah drama.
3. Plot
Plot atau alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan. Plot juga merupakan jalannya peristiwa dalam drama yang terus bergulir hingga drama tersebut selesai.
4. Tokoh cerita/perwatakan
Tokoh cerita merupakan individu-individu yang memainkan peran, terlibat dalam cerita atau konflik pada sebuah drama. Wicaksono (2017), tokoh adalah pelaku cerita, sedangkan penokohan adalah sifat yang dilekatkan pada diri tokoh, penggambaran, atau pelukisan mengenai tokoh cerita Macam-macam tokoh dalam sebuah drama:
Berdasarkan peran
Tokoh utama (central) merupakan tokoh yang dikuatkan atau tokoh utama dalam sebuah cerita atau drama. Sedangkan tokoh tambahan (figuran) merupakan tokoh yang membantu atau mendukung cerita. Cerita dapat memiliki beberapa tokoh utama, yang dapat dikenali dengan seiring munculnya dalam cerita. Sedangkan tokoh figuran hanya muncul beberapa scene, kehadirannya hanya untuk menunjang cerita dari tokoh utama. Berdasarkan watak Tokoh antagonis adalah tokoh yang digambarkan sebagai sosok yang penuh kelicikan, jahat dan penyebab munculnya suatu konflik. Sedangkan tokoh protagonis, merupakan tokoh yang mengalami konflik bersama tokoh antagonis, Tritagonis disebut juga karakter ketiga atau penengah. Menggambarkan watak yang bijak. Berfungsi sebagai pendamai atau jembatan atas penyelesaian konflik. Biasanya muncul sebagai tokoh yang menyelesaikan permasalahan dalam sebuah cerita Berdasarkan perkembangan Tokoh statis yaitu tokoh yang relatif tetap tidak mengalami perubahan dari mulai cerita sampai akhir. Sedangkan tokoh yang berkembang ialah tokoh yang mengalami perubahan seiring dengan konflik-konflik yang terjadi pada alur cerita.
5. Konflik
Merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi pada suatu drama. Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh penunjang. Setiap drama atau cerita memiliki konflik yang berbeda-beda. Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan pada penonton bahkan sebaliknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalam pertikaian yang terjadi antar tokoh. Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki yang membuat penonton semakin penasaran dengan kelanjutan cerita dan bagaimana akhir.
6. Latar atau setting
Latar atau setting merupakan tempat terjadinya setiap peristiwa yang berlangsung dalam alur cerita. Tidak hanya itu, latar mencakup peralatan, waktu, pakaian, budaya, serta yang berhubungan dengan kehidupan para tokoh dalam cerita. Agar dapat menunjang cerita dalam drama sangat diperlukan peralatan, waktu dan pakaian. Semua alat penunjang tersebut dibutuhkan agar cerita bisa lebih hidup. Penggunaan media-media yang berhubungan dengan drama sangat diperlukan untuk penyetelan suasana ataupun untuk menunjang jalannya cerita dalam drama tersebut. Drama akan semakin menarik jika tema dalam cerita dapat disetarakan dengan waktu, tempat bahkan pemain atau tokoh yang sesuai dengan standar yang ada.
7. Amanat
Sebuah cerita ingin menyampaikan pesan-pesan moral kepada penonton, amanat ini disampaikan secara tersirat artinya tidak tertulis dalam naskah namun dapat diambil hikmah dari alur dan konflik cerita. Ini merupakan bagian amat penting dan tidak boleh dilupakan dalam sebuah drama. Amanat sebuah cerita biasanya mempunyai pesan moral yang disampaikan pengarang kepada penonton/pembaca. Amanat yang disampaikan dari konflik yang sudah terjadi sehingga membuat terobosan pemecahan masalah untuk diambil pesan-pesan yang akan disampaikan.
8. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita agar senantiasa komunikatif. Bahasa sebagai salah satu media untuk berbicara sangat diperlukan untuk dapat menyampaikan pesan kepada pembaca / penonton / pendengar. Bahasa yang digunakan dalam cerita harus menyesuaikan dengan tema atau latar dari sebuah cerita, karena bahasa sangat memengaruhi kualitas dari cerita tersebut. Cerita drama yang berlatar belakang dari sebuah desa harus menyesuaikan dengan bahasa setempat, bahkan jika ada peralihan lokasi maka bahasa pada tokoh yang berada di tempat tersebut juga harus menyesuaikan dengan lokasi yang ada.
Drama monolog adalah suatu percakapan yang dilakukan oleh satu orang atau tokoh tunggal dengan dirinya sendiri. Menurut Suroso (2015:105) Monolog adalah berbicara sendiri, tentang suatu peristiwa atau keadaan yang dialami tokoh. Monolog diperkenalkan pertama kali di Hollywood sekitar tahun 1964 lalu berkembang menjadi sarana seni dan teater dan sudah menjadi salah satu teori pembelajaran dari karya seni teater monolog. Monolog merupakan suatu bentuk latihan bagi seorang aktor dalam sebuah naskah drama biasa terdapat pembicaraan panjang seorang tokoh dihadapan tokoh lainnya dan hanya ia sendiri yang berbicara, percakapan tokoh inilah yang disebut monolog, dan arena panjangnya percakapan maka emosi perasaan dan karakter tokoh berubah-ubah sesuai dengan isi pokok pembicaraan. Perubahan emosi dan karakter inilah yang coba dilatih oleh aktor. Model Role Playing (bermain peran) adalah suatu cara penugasan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan dapat dilakukan siswa dengan cara memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal ini bergantung kepada apa yang diperankan, Hamdani (2011:87)
Post a Comment for " SAT BAHASA INDONESIA KELAS XI"