Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TERAPI AGAR SESEORANG PANDAI MENULIS PUISI DAN CERPEN

TERAPI AGAR SESEORANG PANDAI MENULIS PUISI DAN CERPEN
TAMPIL MENJADI PERCAYA DIRI

Belajar dari seniman monolog Abdul Koni yang menginspirasi banyak orang karena perjalanan dan filosofi seninya yang unik dan mendalam. Berikut adalah beberapa alasannya:

1. Mengubah Keterbatasan Menjadi Kekuatan

Abdul Koni dikenal sebagai seniman yang dulunya pemalu dan kurang percaya diri. Ia bahkan sempat gagal di sekolah seni. Namun, ia tidak menyerah. Ia berhasil mengubah rasa malu dan kesendiriannya menjadi sumber kekuatan dan kreativitas dalam seni monolog. Ini adalah pesan inspiratif bagi banyak orang yang mungkin juga menghadapi rasa tidak percaya diri atau kegagalan dalam hidup. Beliau dalam perjalanannya sepi riuh tepuk tangan penonton, bukan karena ia gagal di panggung namun karena tema tema yang dibawakannya kuno dan terlalu monoton tradisional, belum ada sentuhan artistik yang matang. Dalam bayangan panggung yang memukau ia mulai menulis ketika menemukan ide kreatif terlintas di setiap kesendiriannya. Kesepian hatinya mulai ia urai di buku catatannya "Ingat, ditulis! Bukan hanya dibayangkan."
Beberapa buku usang terbitan tahun 1970_an dibukanya kembali, Astaga! Buku_buku terbitan 70_an ternyata menyimpan banyak ilmu sastra yang mendasar. Yang menjadi pokok pikirannya adalah:
1. Setiap cerita membawa ruh masing masing, dan ruh itu diciptakan dari "menghidupkan lukisan". Ia tuliskan rumus dasar itu ke dalam rencana pembelajaran mengajar di sekolah (beliau adalah seorang pengajar sastra di sebuah SMK di Indramayu). RPP yang ditulis merupakan caranya sendiri mencetak siswa menjadi tampil maksimal, percaya diri, dan beberapa siswanya bahkan menjadi juara lomba di tingkat provinsi maupun nasional. Menghidupkan lukisan dapat diterapkan ke dalam pembelajaran apapun, contoh puisi, cerpen, pidato, novel, drama, artikel, teks argumentasi, persuasi, deskripsi, debat, dan bab-bab lain yang cercantum dalam pelajaran bahasa Indonesia. 
2. Dalam membuat teks fiksi baik drama, puisi, cerpen, novel dan lain-lain, Abdul koni menemukan hakikat dalam menuliskannya agar elegan dan berkelas yaitu dengan pengulangan kata yang dinamakan aliterasi (pengulangan konsonan), asonansi (pengulangan huruf vokal), anafora (pengulangan kata awal), efifora / epistrofa (pengulangan kata akhir) dan anadiplosis (pengulangan frasa di awal).
3. Gerak yakin, gerak yakin memberikan keberanian bila kata-kata ini dulang dalam hati yakin bisa, yakin mampu, dan mantapkan setiap gerak dan langkah.
4. Temukan ciri khas dalam setiap penampilan (Abdul Koni identik dengan penggunaan topeng)

 Filosofi Topeng sebagai Jendela Jiwa

Salah satu aspek paling menarik dari seni Abdul Koni adalah penggunaan topeng dalam penampilannya. Di era media sosial dimana orang berlomba memamerkan wajah asli, Koni justru memilih menyembunyikan wajahnya untuk mengungkap kebenaran yang lebih dalam. Topeng baginya bukan sekadar aksesori, melainkan medium untuk melepaskan ego dan menemukan jiwa sejati. Pendekatan ini menunjukkan bahwa ekspresi diri tidak selalu harus terbuka secara harfiah, tetapi bisa juga melalui simbol dan metafora yang kuat. Unik!

Dedikasi dan Perjalanan Seni yang Panjang

Meskipun sempat gagal di pendidikan seni, Koni tetap menjaga hasratnya terhadap teater. Ia melanjutkan pendidikan di bidang lain (pariwisata), namun terus mengembangkan kemampuan monolognya. Perjalanan panjang dan kegigihannya dalam menekuni seni, meskipun dengan rintangan, menunjukkan dedikasi yang tinggi dan patut dicontoh.

Membimbing dan Menginspirasi Generasi Muda

Abdul Koni juga berhasil membimbing siswa-siswa dalam kompetisi monolog, yang menunjukkan kemampuannya tidak hanya sebagai seniman tetapi juga sebagai seorang pendidik dan mentor. Ini memperluas pengaruh inspiratifnya kepada generasi muda yang tertarik pada seni peran. Entah jadi apa nantinya itu tergantung dari minat seseorang. Sebut saja Shafa Salsabilah Fadli putri sulung menteri kebudayaan Fadli Zon adalah hasil gemblengan Abdul Koni sejak keluarga ini masih tinggal di Kiwi hingga Raffles Hill, Cibubur.

Menemukan Kedamaian dalam Kesunyian

Koni mengungkapkan bahwa ia menemukan kedamaian dan inspirasi dalam momen-momen kesendirian, dimana ia bisa merenung dan menggali karakter untuk pertunjukannya. Ingat! Ditulis bukan hanya berbentuk ide atau gagasan. Hal ini mengajarkan bahwa kesunyian dan introspeksi dapat menjadi lahan subur untuk kreativitas dan penemuan diri.

Seniman Abdul Koni dengan topeng kesepiannya

Singkatnya, Abdul Koni menginspirasi banyak orang karena ia adalah contoh nyata bagaimana seseorang bisa mengubah kelemahan menjadi kekuatan, menemukan kedalaman makna dalam seni yang tidak konvensional, dan tetap gigih mengejar dengan metode yang briliant meskipun menghadapi tantangan.

Post a Comment for "TERAPI AGAR SESEORANG PANDAI MENULIS PUISI DAN CERPEN"